Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI.
MP-ASI merupakan makanan lain selain ASI. Makanan ini dapat berupa makanan yang disiapkan secara khusus atau makanan yang dimodifikasi (Lilian Juwono, 2003).
Menurut Dep.Kes RI (2007), MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga.
Bertambahnya umur bayi, bertambah pula kebutuhan gizinya, sebab itu sejak umur 6 bulan bayi mulai diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI).
Memenuhi kebutuhan zat gizi yang meningkat untuk pertumbuhan dan aktivitasnya.
Mendidik anak untuk membina selera dan kebiasaan makan yang sehat.
Melatih pencernaan bayi agar mampu mencerna makanan yang lebih padat daripada susu.
Membiasakan bayi mengkonsumsi makanan sehari-hari menggunakan sendok.
Untuk menambah energi dan zat gizi yang diperlukan bayi karena ASI tidak dapat mencukupi kebutuhan bayi secara terus-menerus.
Pertumbuhan dan perkembangan anak yang normal dapat diketahui dengan cara melihat kondisi pertambahan berat badan seorang anak.
MP-ASI yang baik adalah terbuat dari bahan makanan segar, seperti tempe, kacang-kacangan, telur ayam, hati ayam, ikan, sayur mayur, dan buah-buahan.
Makanan yang dihancurkan atau disaring tampak kurang merata dan bentuknya lebih kasar dari makanan lumat halus.
Contoh: bubur susu, bubur sumsum, pisang saring/kerok, pepaya saring, tomat saring dan nasi tim saring.
Makanan yang dimasak dengan banyak air dan tampak berair.
Contoh: bubur nasi, bubur ayam, nasi tim dan kentang puri.
Makanan lunak yang tidak nampak berair dan biasanya disebut makanan keluarga.
Contoh: lontong, nasi tim, kentang rebus dan biscuit.
Kaya energi, protein, dan mikronutrien (terutama zat besi, zink, kalsium, vitamin A, vitamin C, dan folat)
Bersih dan aman, yaitu tidak ada pathogen, tidak ada bahan kimia berbahaya
Tidak terlalu pedas atau asin
Mudah dimakan oleh anak
Disukai anak
Tersedia di daerah anda dan harganya terjangkau
Mudah disiapkan
Waktu Ideal
Tahapan pemberian makanan pendamping ASI yang ideal adalah mulai usia 6 bulan.
Telah berkurang/hilangnya refleks menjulurkan lidah
Kemampuan motorik mulut tidak hanya mampu menghisap, namun juga mampu menelan makanan setengah padat
Dapat memindahkan makanan dalam mulut menggunakan lidah
Dapat mempertahankan posisi kepala secara stabil, tanpa bantuan
Dapat diposisikan duduk dan mampu mempertahankan keseimbangan badan
Perilaku yang semula hanya bersifat refleks dan imitative menjadi lebih independent dan mampu bereksplorasi
Menunjukkan keinginan makan dengan membuka mulut, dan menunjukkan rasa lapar dengan mencondongkan badan ketika disodori makanan
Sebaliknya, mampu menjauhkan badan ketika telah merasa kenyang
Pemberian ASI diteruskan
Pada umur 6 bulan alat cerna sudah lebih berfungsi, bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 kali sehari
Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber lemak
Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap
Berikan makanan selingan satu kali sehari
Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam makanan
Pemberian ASI diteruskan
Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya tiga kali sehari
Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba